Jalan-jalan ke LaweyaN

ini cerita 2 minggu yang lalu. bersama ibu-ibu dharma wanita (hee pns banget) jala-jalan ke laweyan. Acara bulanan ini biasanya diadakan di kantor, berhubung ada tawaran dari batik cempaka untuk adakan acara disana plus dikasih fasilitas dan diberi sajian kegiatan batik dengan semangat ibu-ibu kompak untuk mindah tempat acara ke batik cempaka.

saya pun gitu semangat banget dan langsung daftar takut gak kebagian tempat duduk tapi akhirnya juga gak dapat t4 duduk alias harus berdiri.

Sudah lama juga saya pengin lihat laweyan, dari baca-baca artikel tentang laweyan jadi pengin lihat keindahan dan kemegahan arsitektur rumah-rumah di laweyan yang merupakan perpaduan jawa dan bangunan eropa.

hari rabu jam 10.00 berangkat. dan saya gak kebagain tempat duduk, berdiri sendiri. lumayan juga 20 menitan berdiri menyusuri kota solo yang memang belum saya hafal betul. samapi langgar merdeka turun dan karena jalan menuju batik cempat cuma gang dan perkiraan bisnya tidak bisa masuk akhirnya kita jalan kaki. sambil lirak-lirik kiri kanan melihat batik dan tas-tas yang dipajang. cantik euy.dan kemudian masuk ke gang yang lebih sempit lagi cuman bisa masuk becak aja. dikanan kiri gang terdapat tembok yang tingginya antara 3 samapi 5 meter. jadi dalam nya apa gang kelihatan deh dari gang. lumayan juga jalannya, dan akhirnya sampai, dan seperti kebanyakan rumah di laweyan rumah batik cempaka ini didepannya terdapat pintu gerbang yang lebarnya ada 3 meteran dan di dalamnya terdapat halaman depan, rumah induk, samping kanan ruang untuk pertemuan dan depannya untuk membatik dan bagian belakang untuk mencelup. ukuran rumah di laweyan emang besar banget. yah namanya juga rumahnya juragan batik, yang pernah menguasai pasar tekstil di abad 19 dan awal abad 20.

daripada acara dharma wanita dan lihat-lihat atau beli batikny (gak ada anggaran untuk beli)saya lebih seneng lihat cara membatiknya sambil ngobrol dengan ibu yang membatik.ngobrol ngalor ngidul tentang batik.

proses membatik emang lama banget dan butuh telaten saya yang lihat aja rasanya sudah pegel dan capai. mana untuk menghasilkan satu kain batik dibutuhkan lebih dari 3 kali proses pembatikan ataw penutupan motik dengan malam. ihh capainya.dan pantes aja harganya muahal.

mau batik? Yuk ke LaweYan